Kamis, 01 Agustus 2013

KUTIPAN sisi kegelapan manusia

* Kalau kau menolak perintahku dan membuatku marah, akan kuutus orangku memasukkan beberapa ekor ular berbisa dalam kotak kado dan meletakkan di depan pintu rumahmu. Apakah ucapanku ini jelas ?
  Terbayang wajah kedua anaknya yg masih bocah saling merebut membuka kado. Kepalanya menunduk sangat dalam seolah tengkuknya patah. Ketika dia angkat kepala...Ketakutan tergores pada setiap garis wajahnya, butir2 keringat timbul di dahi dan lehernya. Ketakutan membunuh segalanya... akal, kecerdasan, hati dan pikiran positif yg selama ini dia ajarkan kepada anak didiknya.Tapi pikiran positif inilah yg membawanya ke situasi buruk saat ini. Kolega2nya di universitas yg selama ini meledeknya. "Selalu berpikir positif terhadap segala hal...kalau suatu hari setan tersenyum padamu, maka setanpun akan segera menjadi temanmu". Saat ini terbukti mereka memang benar...Manusia yg duduk di depannya ini yg tutur katanya demikian ramah dan murah senyum, ternyata memang setan. Dia telah menjadi korban pikiran positifnya sendiri.

^ Sejarah telah memperlihatkan bahwa Sifat Alamiah Manusia adalah Jahat. KEBAIKAN tidak pernah bisa SEMPURNA, tapi ... KEJAHATAN BISA.

# "Saya memberi tahu anak2, Jane sudah meninggal... Anda ingin bilang saya kejam... Saya tidak punya pilihan lain setelah bertahan selama sepuluh bulan... Sepuluh bulan membohongi mereka bahwa Jane akan mendapat belas kasihan si penjahat di luar sana, di luar... entah di mana. Dan Jane akan melarikan diri atau menemukan jalan pulang... Mereka hampir gila, mereka tidak bisa lagi mengerjakan PR, tidak bisa makan, tidak bisa tidur... Yg mereka lakukan hanya duduk di jendela menunggu Jane pulang atau menunggu telepon darinya. Saya harus mengatakannya setelah minggu lalu saya menemui sherif, dan jawaban mereka tetap sama..."belum mendapatkan petunjuk dan permintaan maaf"... Saya memutuskan berkata kepada anak2 bahwa Tuhan telah menjemput Mama ke surga untuk tinggal bersama-Nya. Mama tidak bersama orang jahat lagi, dia bersama Tuhan dan malaikat2-Nya".

SMT.

Rabu, 17 Juli 2013

BERKAH dari BENCANA - MALALA YOUSAFZAI

9 Oktober 2012, di Distrik Swat - Pakistan utara sebuah bencana besar menimpa seorang gadis berumur 15 tahun. Dia ditembak beberapa kali di dalam bus sekolah yang mencederai dengan parah leher dan kepalanya, penembak adalah kelompok Taliban yang memberikan pernyataan bertanggung jawab beberapa saat setelah kejadian. Ajaibnya penembakan ini tidak merenggut nyawa sang gadis, setelah dirawat beberapa hari dalam kondisi tidak sadar diri, dia diterbangkan ke Inggris untuk menyelamatkan nyawanya. Dokter di Inggris melakukan dua operasi besar, di antaranya untuk keretakan tengkorak kepala. Gadis itu bernama MALALA YOUSAFZAI.

Apa yang menyulut penembakan dirinya oleh Taliban - kelompok paling radikal di dunia itu ? Tidak lain karena Malala adalah putri Ziauddin Yousafzai - seorang penyair dan juga aktivis pendidikan dan kebudayaan yang mendorong kesamaan hak pendidikan bagi perempuan dan menjunjung tinggi kebudayaan2 dunia. Sejak berumur 10 tahun, Malala yang digembleng langsung ayahnya sangat kritis dengan kelompok Taliban yang semakin mekar di Swat setelah jatuhnya pemerintahan Taliban di negara asalnya Afganistan. Kelompok yang sangat radikal dengan pikiran sempitnya menjalankan kehidupan seperti masa hidupnya Nabi Muhammad SAW sehingga segala sesuatu yang belum ada di masa tersebut seperti elektronik, perempuan yang berpendidikan diharamkan dan dilarang keras, termasuk larangan menyanyi dan menari. Ketika seorang penari terkenal di Swat yang bernama Shabana (25 thn) disiksa sampai mati di tahun 2009, Malala mulai kritis dan memberikan wawancara pada media internasional di Pakistan. BBC kemudian memberi dia kontrak untuk menuliskan catatan harian. Mungkin ini pulalah yang membuat Taliban makin marah dan bertekad menghabisinya.

Jumat kemarin 12 Juli 2013, di Markas PBB, New York. Dideklarasikan oleh PBB sebagai "HARI MALALA" ( bertepatan dengan hari lahirnya ). Di depan sekjen PBB Ban Ki Moon dan sekitar 500 pemimpin muda dunia. Malala memberikan pidato dengan lugas dan tegas : "Satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena dapat mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya jalan keluar. Aku memusatkan perhatian pada hak hak perempuan dan pendidikan anak perempuan karena merekalah yang paling menderita. Juga hak pendidikan bagi semua anak perempuan dan anak laki Taliban." Dalam pidatonya dia juga memberikan maaf kepada anggota Taliban yang menembaknya. "Aku belajar memaafkan dari ayah, ibu dan belas kasih dari Nabi Muhammad SAW, Yesus Kristus dan Buddha. Dari Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela dan Ibu Teresa. Damailah dan cintailah setiap orang." ( Di layar TV terlihat wajah wajah yang terharu dari para hadirin )

Saat ini Malala, orang tua dan kedua adik lakinya bermukim di Birmingham Inggris karena Taliban Pakistan tetap mengfatwakan menghabisi nyawa mereka. Dia telah kembali belajar dan diterima di Edgbaston High School. Dia tidak melupakan teman teman dan kampung halamannya Swat. Mei lalu dia mendirikan MALALA FUND dan telah mengumpulkan dana 30 ribu poundsterling. Dana ini digunakan untuk membiayai pendidikan anak2 tidak mampu di Swat. Pakistan.

SMT.